Monday, March 27, 2006 |
Selamat Hari Lahir |
Selamat hari lahir untukmu Semoga Keberkahan bersama Dalam bentang usia dan masa
Perjalanan hidup memang tak pernah mudah Tapi ia hadirkan sejuta hikmah Hingga kedewasaan melangkah tercipta
Rahasia hidup seiring tersingkap Sebuah niscaya dalam bertambahnya usia
inilah sepenuhnya milikmu untuk usahakan syurgaNya Tetap semangat berjuang Buang smua kata lelah dan menyerah jadikan hidup dalam keindahan taqwa
Selamat hari lahir untukmu Smoga tak luruh oleh waktu
Persahabatan kita atas nama Tuhan yang satu
Artimu sahabat : S = Seseorang yang slalu ada saat kau membutuhkannya A = Asa dan cita dibagi bersama H = Hubungan hati tetap terikat saat jauh terpisah A = Adakalanya timbul perbedaan namun jadikan ikatan makin erat B = Bina diri bersama, saling mengingatkan yang salah A = Arti sebuah hidup yang menghilangkan keakuan semata T = Tercermin siapa diri kita darinya
best regards to all my best friends |
posted by ratna @ 9:00 AM |
|
Wednesday, March 22, 2006 |
S E R U A N |
Jatiluhur, 19 Maret 2006
Wahai pemuda Masa ini mari membentuk pribadi Terbingkai indahnya kegagahan dalam cita mulia turun ke medan
Siapa lagi jika bukan engkau Para pemuda harapan Persembahkan nyawa demi Tuhan Pembawa panji kemenangan
Wahai pemuda Jadilah engkau bagai singa Lebih gemuruh dari angin topan menderu Lebih perkasa dari gunung menjulang Menisbatkan diri dalam perjuangan
Wahai pemuda Bersatulah !!! Kobarkan semangat pada janji suci Hingga tak ada yang tersisa dimuka bumi Slain Dien Islam yang tinggi
|
posted by ratna @ 10:39 AM |
|
|
Resep Memilih Jodoh |
Kalau ternyata untuk menyajikan masakan yang lezat saja kita perlu bumbu yang benar dengan takaran yang tepat, maka tak salah kiranya jika untuk menyajikan rumah tangga yang sedap dan tak lekang oleh masa, kiranya kitapun butuh memilih jodoh dengan benar dan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan resep ini bisa jadi sedikit panduan. Selamat mencoba
1. Ku tahu yang ku mau. In other words, kenalilah karakteristik pribadi yang disukai. Tentukan sifat-sifat yang bisa menyenangkan atas pasangan kita nantinya. Tapi ingat. Pastikan bukan jiwa kekanak-kanakan kita yang bicara seperti, kalau wanita harus cantik atau pria harus kaya. Karena yang kita pilih adalah orang untuk hidup bahagia selamanya bukan sengsara hingga ujung dunia.
2. PeDe Aja Lagi Jika kita tidak punya yang satu ini, jangan berharap bahwa kita bisa mendapatkan sesuai dengan keinginan kita. Buang jauh-jauh pikiran bahwa orang takkan mencintaimu karena engkau tidak sempurna ataupun semenarik orang lain. Yakinlah , Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya).
3. Buka mata lebar-lebar Coba Perhatikan orang-orang disekitar, boleh jadi diantara mereka adalah sosok ideal yang engkau idam-idamkan dan sangat cocok karakter maupun sifatnya dengan yang kau inginkan. Eiits..tapi hati-hati jangan tergesa-gesa mengutarakan perasaan atau bikin komitmen kepada si dia kecuali sesudah memastikan adanya kesepahaman dan saling pengertian antara dirimu dan orang tersebut.
4. Jangan menanti cinta datang sendiri Bersahabatlah untuk meluaskan pengalaman. Sebab hidup adalah rangkaian pengalaman. Tapi, sekali lagi jangan tergesa-gesa mengikat hubungan dengan orang yang tidak engkau cinta hanya untuk menepis kesendirian dan kesepian. Ingat, Tidak ada hubungan antara pacaran dan jodoh kita !!
5. Perbaiki Niat Jujurlah pada diri sendiri, sebenarnya apa sih tujuanmu mencari pasangan hidup ? karena aku membutuhkannya pada fase ini, atau karena aku ingin menyenangkan orang di sekitarku dan melengkapi status sosialku ? Yang harus kita pahami, pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.
Absorb from various source and journey |
posted by ratna @ 9:12 AM |
|
Monday, March 20, 2006 |
Menuju Cahaya (play with guitar) |
D...................................G............. Berjalan, mengenal dan pahami E................................................... Kebenaran yang hakiki A.................................................... Takkan berhenti
.D.........................G ..................... Takkan lelah untuk mencari .E.......................A.......................... Keyakinan ini jadilah bukti A........................D.......................... Bentuk hijrah diri nan hakiki
Reff : D..........................G........... Saat pijakan kaki ini G............................. A....... Di jalan yang sama A................................G...... Arungi aral dan badai G........................A............. Dalam menuai asa
.A....................E.......... Jangan tanya dimana .............................G..A ujung perjalanan ini ..G.........E........G.........A Menuju Allah semata
..D...........................G....... Rasakan sejuknya iman ..E...................................... di dalam dada ..A...................................... Biaskan semangat
Memancarkan cahaya G........................................... yang menjiwa E.................A....................... Ada Bahagia .A....................D................... Ada nya tenang yang menyapa
Back to Reff
(incolaboration with els) |
posted by ratna @ 12:03 PM |
|
Friday, March 17, 2006 |
Perempuan dan RUU APP |
Bergulirnya RUU APP menyedot perhatian sebagian besar masyarakat indonesia saat ini. Berbagai pendapat pro dan kontra kerap menghiasi media massa menanggapi isu yang berkembang menjadi sebuah perdebatan publik hingga menyentuh isu budaya bahkan gender. Jika bicara tentang titik temu atas perdebatan itu, sungguh seharusnya diawal itupun sudah tercipta. Karena pastinya kita semua telah punya kata sepakat untuk menyuarakan antipornografi dan pornoaksi dalam rangka terciptanya tatanan kehidupan masyarakat Indonesia yang kondusif bagi perkembangan anak-anak dan perlindungan terhadap harkat martabat perempuan. Hal ini diakui para tokoh perempuan sendiri yang hadir pada tayangan acara mingguan di sebuah stasiun TV yang di pandu oleh wartawan kawakan Rosiana Silalahi , rabu malam 15 maret yang lalu. Namun sisi yang diperdebatkan adalah sebuah regulasi yang mengatur tentang pornografi dan pronoaksi. Rancangan undang-undang yang telah tujuh tahun jadi tumpukan kertas di meja kerja DPR itu kini menuntut di sah kan dengan kata sepakat. Sedang pihak lainnya ngotot tentang ketidakmampuan RUU itu dalam mengabsorb kemajemukan masyarakat Indonesia. Saya tidak ingin lagi bicara tentang perdebatan RUU yang mungkin sudah terlalu banyak dibahas. Namun yang saya garis bawahi adalah tentang RUU APP dan perempuan Indonesia. Rasanya memang tidak bisa dipisahkan antara perempuan dan RUU APP. Maka tidak salah jika yang bersuara paling keras untuk RUU ini adalah perempuan. Dan yang paling mengagumkan adalah bagaimana ternyata perempuan-perempuan Indonesia telah memiliki sebuah kedewasaaan berwacana yang cukup tinggi. Kenapa saya bilang begitu ? Bagaimana tidak, karena "konflik" ini telah memunculkan ksatria-kstaria wanita yang bicara tentang hak nya dengan sangat fasih beserta data dan fakta yang amat mencengangkan. Sekali lagi, dalam tayangan TV tersebut yang saya saksikan adalah sebuah debat yang intelek dan sangat dewasa dari kaum saya. Tak ada saling menyudutkan, namun saling bertukar argumen. Tak ada kericuhan dalam pertentangan, namun saling menguatkan fakta dan data. Sangat menarik sekali, walaupun tidak diakhiri dengan sebuah kesimpulan. Namun tayangan ini cukup mengajarkan kita tentang keutamaan memiliki ilmu ketika bicara, pentingnya punya niat bersih jika ingin memajukan bangsa ini. Dan itu semua telah ditunjukkan perempuan indonesia, meski hanya sebagian kecil saja. Maju terus perempuan Indonesia !!! Kokohnya bangsa ini perlu sentuhan lembutmu. |
posted by ratna @ 12:28 PM |
|
Wednesday, March 15, 2006 |
Tempat yang Fana |
Mmhhh... Hari ini agak mati ide mau tulis apa. Tapi, tadi pagi sempat baca tulisannya DR. KHALID ABU SYADI. Ada sebuah syair yang cukup menarik. Mudah-mudahan bisa jadi renungan bersama ...
Anak kecil ingin jadi besar dan tua sedangkan orangtua ingin jadi muda kembali orang yang tidak punya pekerjaan mencari-cari kerja sedang mereka yang punya kerja merasa jenuh para pemilik harta merasa kepayahan orang miskin juga merasa kesusahan Seseorang merasa susah karena salah Tiada pula yang menang merasa bahagia Apakah mereka bingung dengan takdir Ataukah mereka yang membingungkan takdir
Begitulah ... gambaran tentang dunia, tidak pernah bisa memberi ketenangan pada manusia. Kecuali, kita punya Tuhan tempat bergantung segala urusan lagi berserah diri |
posted by ratna @ 10:45 AM |
|
Tuesday, March 14, 2006 |
Ironi Pahlawan Negri |
Jejak pahlawan nan mengukir goresan emas sejarah bangsa Kini hilang tak berbekas Tapaknya terhembus angin, menjadi debu dan tertutup ilalang Menjauh dari pandangan Tertutup usia dalam kesepian
Jejak pahlawan, warnanya kian pudar Tak satupun harga atas loyalitas dan pengabdian
Kini, .. langkah pahlawan terhenti pada persimpangan jalan Dalam kekecewaan pada negri yang dulu pernah berjanji tentang kemerdekaan
Kini, .. Negeri ini tak lagi punya pahlawan Karena tak ada yang ingin jadi begitu
Kini, .. Negeri ini penuh kaum petinggi Bicara dengan bahasa kepalsuan tentang kemerdekaan dan mengeruk hasil bumi
Kini, .. Sejatinya semangat pahlawan tak lagi lahir dari jiwa anak negeri Bayi-bayi di negeri ini lahir dalam mimpi menjadi pesohor dan petinggi. Bayi-bayi dinegeri ini lahir dalam keteladanan pesihir dan tokoh fiktif layar kaca.
Maka tak ada kata lagi Revolusi moral atas negeri !!!!! Cetak para pembaharu!!!
|
posted by ratna @ 9:01 AM |
|
Monday, March 13, 2006 |
Gadis di tengah Gerimis |
Mentari berpendar di tengah kota Depok. Selimut mendung jadikan warna langit kian kelabu memucat dalam semilir angin yang bawakan butiran bening sampai pada sosok gadis. Ia berdiri sambil pandangi riak air keruh di sepanjang danau. Seakan tak pernah sadari gerimis itu telah menyapa, kebekuan sang gadis membuat urung bergeming dari lamunannya.
Gerangan apa yang risaukan hatimu dinda.. dimana penjaga hati yang biasa atur tali kekangnya jiwa hingga engkau tetap dalam ketegaran. Apa yang kau puhunkan dalam gerimismu dinda... aku mungkin tak lihat airmata yang mengalir di wajahmu karena kau biarkan air hujan itu tutupi suramnya fikirmu. Aku mungkin tak kan bisa usap airmatamu dinda... karena tak pernah kau biarkan seorangpun lakukan itu padamu. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan saat tatapmu lurus padaku inginkan rengkuh malammu.
Kau katakan tentang cnta yang tidak tepat waktunya... terbata kau ungkap kesedihan dan sesalnya hati yang buat tangismu pecahkan kesunyian senja. Terakhir, pelan kau katakan puhunmu tentang hidup yang berakhir penuh kebaikan.
Gadis di tengah gerimis itu.... sungguh aku tak mampu menjangkaumu. Kau berlari terlalu jauh dariku. Aku tidak ingin gerimismu ikut membasahiku... yang kumau kau berteduh di tempatku.. Jangan biarkan dirimu larut dalam hujan yang kian deras menyakitimu. Aku menunggu disini untukmu.... jika kau mau aku tetap begitu. |
posted by ratna @ 9:30 AM |
|
Saturday, March 11, 2006 |
Yang hadir di pagi hari |
Asa ini... mengiringi hari yang terus berganti seiring musim jadikan mimpi sebuah kenyataan pasti walau panas terik kadang menyengat kulit terlalu panas.. hingga keluar semua gelisah walau hujan deras membasahi badan terlalu deras.. hingga langkah kadang tertahan namun, aku miliki asa setiap pagi bersama Tuhanku yang slalu sedekat urat nadi |
posted by ratna @ 10:36 AM |
|
Tuesday, March 07, 2006 |
Jadi Murabbi untuk anak sendiri |
Ahad(05/03), Saya dan teman-teman menyempatkan diri bersilaturahim ke rumah saudara kami yang baru dianugrahi nikmat Allah berupa buah hati yang amat menyenangkan sekali di pandang mata. Berita tentang kelahiran adalah merupakan salah satu kabar gembira yang para malaikat pun menyambutnya dengan ucapan selamat, maka kita pun dianjurkan untuk mengucapkan selamat atas kelahiran bayi yang dengannya kehidupan ini akan berlanjut.
Syukri dan Yeni memberi nama yang baik sekali untuk putra pertama mereka "Hauzan Mufli Syakir" yang artinya kurang lebih Insan yang beruntung lagi bersyukur. Sungguh indah sekali do'a yang tersampaikan bagi anak mereka. Memang, jika kita bicara keindahan maka, diantara keindahan yang disukai Allah adalah memberi nama anak yang baik dengan makna yang baik pula. Inilah pendidikan pertama yang diberikan orangtua bagi anaknya.
Di sela-sela pembicaraan, kami sempat berdiskusi sedikit tentang pendidikan bagi anak. Mengingat tugas ini menjadi amanat dan tanggung jawab yang dibebankan kepada para orang tua.
Sebagaimana yang disebutkan Al Ghazali bahwasannya jalan untuk mendidik anak-anak termasuk urusan yang paling penting dan harus mendapat prioritas lebih dari yang lainnya, karena kalbu anak yang bersih merupakan permata yang sangat berharga. Jika ia dibiasakan dengan kebaikan niscaya ia akan tumbuh menjadi baik dan menjadi orang yang paling bahagia di dunia dan akhirat, sebaliknya jika dibiasakan dengan keburukan niscaya ia akan menjadi orang yang celaka dan binasa.
Saya menambahkan, bahwa orangtua berkewajiban untuk memelihara anak-anaknya dengan mendidik aqidah , membersihkan pekerti, dan mengajarkan akhlaq-akhlaq yang mulia sedini mungkin. Maksud saya sedini mungkin di masa-masa golden age nya antara 0 - 7 tahun, makanya disarankan orangtua terutama ibu tidak boleh lengah dengan waktu-waktu penting masa pertumbuhan anak apalagi jika sampai meninggalkannya untuk aktivitas di luar rumah seperti bekerja. Hmmm... teman-teman sempat punya pendapat yang kontradiktif, tapi......toh setiap keluarga punya solusi masing-masing yang tidak bisa diintervensi.
Tanpa ujung dan kesimpulan, diskusi kecil kami berakhir untuk melaksanakan sholat Ashar. Namun hingga tertulisnya berita singkat ini, saya masih terfikir bahwasannya seorang anak punya hak yang tinggi untuk mendapat murabbi(pendidik) yang notabene merupakan orangtuanya sendiri. Terutama di masa kanak-kanak mereka, ini adalah fase yang paling subur dan paling dominan bagi seorang murabbi menanamkan norma-norma yang mapan dan arahan yang bersih. Jika pada fase ini di maksimalkan sebaik-baiknya tentu harapan besar bagi keberhasilan seorang murabbi di masa mendatang akan mudah diraih. Sehingga kelak sang anak akan menjadi pemuda yang memiliki daya resistensi yang tinggi terhadap berbagai macam tantangan serta kokoh lagi tegar dalam keimanan.
Saat ini mungkin saya hanya bisa bicara. tapi semoga di masa depan diberi anugerah besar jadi murabbi bagi anak sendiri....kira-kira mampu nggak ya ?? Buat teman-teman yang sudah jadi murabbi dan akan jadi murabbi... Selamat berjuang ya... |
posted by ratna @ 4:24 PM |
|
Monday, March 06, 2006 |
Sensasi Bisu |
Senyap hinggap dalam cahya nan temaram Gempita kesunyian melirihkan jiwa Tak ada suara untuk ucapkan kata Namun, Raga bicara dengan mimik dan gerak pola
Suara-suara kata bergema Terlihat semarak berpadu dengan gerak Bukan tarian yang dibuat Namun ia sedang bicara
Mimik-mimik wajah menyirat ekspresi Terlihat selaras dengan jiwa Bukan seni peran yang dilakoni Namun ia sedang bicara Mengurai keinginan tanpa dendang yang bisa didengar
Satu persatu ia lagukan tembang kehidupan dengan bahasanya Mendekati kejauhan yang di depan mata Merengkuh awan dalam kelabilan bentuknya Komunitas massanya seakan jauh dari dunia nyata
Sebab tak pernah pahami makna yang dibuatnya Sebab tak pernah temukan arti keganjilan yang terasa Sebab tak punya kata untuk mereka Sebab mereka bicara tanpa suara ....
--- sedang coba pahami bahasa tanpa suara |
posted by ratna @ 10:39 AM |
|
|
|