Saya dan suami adalah dua pribadi yang berbeda. Namun, kami berusaha bisa menguasai persamaan dan keunikan masing-masing tanpa saling mengabaikan hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Genap 39 hari usia pernikahan kami, menjadi tambahan proses saling mengenal karakter dan menyesuaikan diri. Evaluasi kecil pun sempat terurai untuk perjalanan ini, tak lain harapannya agar kami bisa tetap menjaga ikatan ini kokoh pada arah yang benar.
Membangun komunikasi dan kesepemahaman yang baik memang butuh waktu, terlebih jika dua orang dengan latar belakang keluarga, budaya dan kebiasaan yang berbeda harus berbagi kehidupan.
Saya adalah tipe manusia melankolis yang selalu ingin segala hal dapat berjalan sebagaimana mestinya, segala kegiatan harus sesuai dengan jadwal dan rencana yang matang, teratur dan penuh kepastian. Sangat bertolak belakang dengan suami saya yang bertipe sanguinis, hal hal yang berhubungan dengan perencanaan kegiatan, membuat jadwal dan hal hal lain yang butuh ketelitian dan persiapan matang, bukanlah bidangnya. Suamiku adalah seorang yang spontan, penuh semangat dan seringkali melupakan hal-hal kecil yang telah direncanakan. meletakkan barang-barang setelah dipakai dengan berantakan jadi kebiasaan buruknya, meski dia akan slalu bilang..."iya, nanti pasti dibereskan ".
Sifat melankolis saya, memang jauh dari seorang yang ingin sgala sesuatunya perfeksionis, namun saya tetap punya idealisme hingga kadang terlalu self sacrificing - untuk mencapai keinginan tanpa melihat kemampuan sendiri. Dan sang sanguinis pun menyadarkan saya untuk tidak terlalu serius, ia mengajarkan saya untuk lebih cheerful, lebih imaginatif namun optimis dalam berkarya.
He is a talkative person , a storyteller, with good sense of humor.. sifat-sifat ini membuat saya senang berlama-lama dengannya berbagi hikmah dan kebijakan untuk mengurangi karakter saya yang moody, sensitif, dan senang mengkritik.
Dari sini saya menyadari, bahwasannya Ketika kekuatan menutupi kelemahan pasangan, kombinasinya sangat baik. Dan ketika kekuatan keduanya dibawa dan dipertemukan pada satu titik kemungkinan nya bisa menjadi kekuatan yang dahsyat atau bisa jadi kelemahan jika tidak di lengkapi dengan saling pengertian dan dasar keyakinan yang sama.
Saat ini, kami hanya dua insan yang menjalani takdir untuk sebuah kebahagiaan. saling menghormati dan menjaga kekuatan cinta serta ketaatan pada Allah adalah yang melandasi langkah kami. Biarlah sanguinis dan melankolis ini jadi karakter yang tumbuh dan berkembang pada diri kami masing-masing. Tapi kami adalah sanguinis dan melankolis yang terbina dan membina,. Jadi, jika ada kelemahan, smoga Allah beri kami kekuatan untuk saling menguatkan.
---------------------------------
Salam hormat untuk suamiku tercinta
smoga tidak keberatan dengan judul nya ya ..
aminnn..makasih ya mba tulisannya sangat mengispirasikan sekali buat hubungan saya...wass
-Berbudi-