Tak kudapatkan cela yang paling besar pada diri seseorang selain kemampuannya untuk sempurna, tetapi dia tidak mau berjuang untuk meraihnya (abu Thayyib Al-Mutanabbi)
Astagfirullahal'adzim.., barangkali dua untai kalimat tadi begitu banyak mengingatkan kita tentang potensi diri yang harus terus menerus digali. Karena ternyata kita mungkin belum bersungguh-sungguh mengelola dan memperoleh ilmu yang bermanfaat dari waktu yang telah diberikan, belum optimal dan profesional dalam beramal. Masih begitu banyak kelalaian dan sedikit sekali kesyukuran.
Kita, dengan segala keterbatasan yang dimiliki pada hakikatnya adalah orang-orang cerdas manakala tidak pernah rela dan berpatah arang ketika kekalahan mendera, saat kekurangan menghampiri atau rasa sakit menjatuhkan diri. Kala yang kita lakukan adalah justru tidak pernah meninggalkan setiap keutamaan yang mungkin bisa dicapai dan kontinyu dalam melipatgandakan kebaikan. Ya !! inilah ciri orang cerdas, yaitu orang yang berfikir dan bertindak lebih cepat dari masanya. Memahami hidup yang penuh tantangan dan dinamika, namun sadar bahwa begitu banyak momentum yang disediakanNya. Mengartikan sukses dan kebahagiaan adalah kesepadanan atas ridho Nya.
Entah berapa banyak kisah dahsyat para shahabat dan shalafussholih telah cukup membuka mata hati kita untuk hal tersebut. Sekaligus mengajarkan kita untuk mewaspadai hari-hari, menit dan detik hidup kita untuk tetap dalam kondisi produktif dan melaju tanpa henti.
Duuuh, betapa sulitnya.., apalagi jika berkaca pada shahabat Hasan Bin Hannan. Disuatu ketika manakala ia melewati sebuah rumah yang selesai dibangun, beliau berkata, "kapan rumah ini dibangun ?" kemudian beliaupun menegur dirinya sendiri " kenapa kau tanyakan sesuatu yang tidak berguna untuk dirimu ? akan kujatuhkan sanksi dengan puasa setahun ! ".
Masya Allah !! jika berfikir seperti itu saja sdh merasa sia-sia, apalagi kita yang kerap bergunjing dan sibuk mempermasalahkan seorang ustadz berpoligami dalam hitungan jam-jam yang panjang. Berapa besar sanksi yang kita harus bayar ??
Smoga tulisan inipun tidak jadi terlalu panjang mengurai kalam, tapi sedikitnya mampu mengingatkan kita untuk menjadi orang-orang yang terbaik amalnya, sensitif dengan kebaikan dan bergerak cepat meraih kesempatan untuk bisa bermanfaat bagi lingkungan.Sebagaimana perkataan Sayyid Qutbh ; " orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang yang kerdil dan mati sebagai orang kerdil.Tapi orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar".
Untuk waktu yang tersisa, STOP bicara yang tidak berguna apalagi bergunjing saling menghina. Sekaranglah saatnya bekerja keras, memiliki karya nyata dan berjuang untuk raih kebesaran hidup dengan bermanfaat bagi orang lain.
Wallahu'alam bisshowab